Nama: Dewi Rara Rizky Purnamasari
NIM: 51917081
Fakultas/Jurusan: Desain/Desain Komunikasi Visual
Kelas: DKV2
Tugas: UAS Kewarganegaraan
Dosen: Sylvia Octa Putri, S.IP.,M.SI
Universitas Komputer Indonesia
1. Menurut
saya, Asian Games 2018 adalah kesempatan besar bagi bangsa dan rakyat Indonesia
baik dari segi meningkatkan pariwisata dan ketertarikan atas kuliner Indonesia.
Dengan demikian kita bisa meningkatkan devisa negara secara cepat apabila kita
dapat memperkenalkan budaya dan kebiasaan-kebiasaan kita secara menarik kepada
mereka. Dengan diadakan Asian Games ini di Indonesia tentu saja bisa mengangkat
nama Indonesia ke kancah Dunia. Karena seperti yang kita tahu, pelaksanaan
pesta olahraga se Asia ini sangatlah banyak ketentuannya untuk menjadi tuan
rumah penyelenggara. Dan Indonesia mampu memenuhi setiap persyaratan tersebut,
maka bisa dibilang Indonesia adalah
Negara yang layak dalam penyelenggaraan acara-acara Internasional. Rekomendasi saya
yaitu dengan mendukung sepenuhnya acara ini yang tentu saja akan berlangsung
bukan hanya sehari, salah satunya dengan menjaga kebersihan ibu kota, bukan
hanya petugas kebersihan saja, namun semua golongan masyarakat, agar negara
kita akan baik dimata mereka. Dengan menjaga lingkungan, tentu saja mereka bisa
menilai bagaimana perilaku rakyatnya. Jangan lupa juga untuk tetap
memperlihatkan sopan santun terhadap negara pendatang agar mereka merasa nyaman
berada di Indonesia dan bisa saja ingin berkunjung kembali untuk menikmati
keramahan rakyat Indonesia, menikmati kuliner jajanan khas tiap-tiap daerah,
budaya, hingga pariwisata Indonesia tercinta. Yang paling penting adalah
memperlakukan mereka dengan sopan dan jangan lupa untuk tidak bosan-bosan
memperkenalkan budaya kita kepada mereka.
2. Menurut
saya, wilayah RI memang rentan terhadap masuknya kapal dan nelayan asing,
mengingat wilayah laut kita yang berdekatan dengan batas wilayah laut asing dan
menurut saya ada beberapa bagian laut Indonesia yang masih kurang ketat
keamanannya. Menurut apa yang sudah saya baca dalam materi tersebut, bahwa
keamanan wilayah laut di Indonesia pada beberapa bagian akan diperketat jika
sudah terjadi masalah atas bagian laut tersebut. Itu adalah salah satu faktor
mengapa saya berpendapat bahwa wilayah laut RI rentan dimasukin kapal dan
nelayan asing.
Menurut saya
tidak perlu, karena artikel ini benar adanya ditandai dengan pernyataan Menteri
Perikanan dan Kelautan. Juga terdapat tanggal yang tertera dalam artikel yang
semakin mempertegas kejadian tersebut. Kalau memang tujuannya untuk membela
wilayah laut Indonesia menurut saya itu sah sah saja, karena laut Natuna adalah
Hak Indonesia yang temasuk dalam Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) yang telah
ditetapkan dalam deklarasi juanda 1957 dan di sahkan oleh PBB.
Yang harus
dilakukan oleh pemerintah dalam hal politik yaitu lebih mempererat ikatan kerja
sama dengan negara tiongkok dan jangan pernah berhenti untuk saling mensupport,
agar jika masalah seperti ini terulang kembali, dapat dengan mudah
menyelesaikannya karena sudah terjalin persahabatan diantara kedua negara. Kemudia
yang harus dilakukan pemerintah dalam aspek keamanan tentu saja perlu
diperketat, karena apabila tidak dilakukan keamanan yang ketat terhadap wilayah
laut kita, maka masalah yang sama tidak akan ada habisnya dan akan terus
bermunculan, oleh karenanya kemanan di wilayah laut kita harus perlu diperketat
lagi, tentu saja bukan hanya laut yang sering menjadi rebutan dengan negara
lain, tetapi juga laut yang berada jauh dari radar negara lain. Dan untuk kita
sebagai warga negara Indonesia, harus terus memperkenalkan dan mencari tahu
tentang apa saja dan yang mana saja yang menjadi hak milik kita, karena kalau
bukan kita yang menjaganya siapa lagi?
3. Secara etimologis, terminologi astagatra terdiri
dari dua kata, yakni asta dan gatra. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, asta
artinya bentuk terikat delapan dan gatra artinya wujud, sudut pandangan atau
aspek. Maka secara harafiah, astagatra berarti delapan aspek/sudut pandang yang
terikat satu sama lain.
Dalam
kehidupan nasional berbangsa dan bernegara, konsep astagatra mencakup dua
bagian besar gatra, yakni trigatra (tiga gatra) dan pancagatra (lima gatra).
Trigatra, yang terkait dengan aspek hidup alamiah, terdiri atas: posisi dan lokasi
geografi negara, keadaan dan kekayaan alam, dan keadaan-kemampuan penduduk.
Sementara pancagatra, yang terkait dengan aspek sosial/kemasyarakatan, terdiri
atas: ideologi, politik, ekonomi, sosial-budaya, dan pertahanan-keamanan
(Hankam).
Antara
trigatra dan pancagatra serta antargatra itu sendiri terdapat hubungan timbal
balik yang dinamakan keterhubungan (korelasi) dan ketergantungan
(interdepensi). Unsur atau gatra dalam
Ketahanan Nasional Indonesia tersebut adalah sebagai berikut; Tiga aspek
kehidupan alamiah (tri gatra), yaitu :
a. Gatra letak dan kedudukan geografi
b. Gatra keadaan dan kekayaan alam
c. Gatra keadaan dan kemampuan penduduk
Lima aspek kehidupan sosial (panca gatra) yaitu :
a. Gatra ideologi
b. Gatra politik
c. Gatra ekonomi
d. Gatra sosial budaya (sosbud)
e. Gatra pertahanan dan keamanan (hankam)
Segi Positif
Ketahanan Nasional dalam aspek aspek
Sejak merdeka negara Indonesia tidak luput dari gejolak
dan ancaman yang membahayakan kelangsungan hidup bangsa.Tetapi bangsa Indonesia
mampumempertahankan kemerdekaan dan kedaulatannya dari agresi Belanda dan
mampumenegakkan wibawa pemerintahan dari gerakan separatis.Ditinjau dari
geopolitik dan geostrategi dengan posisi geografis, sumber dayaalam dan jumlah
serta kemampuan penduduk telah menempatkan Indonesia menjadiajang persaingan
kepentingan dan perebutan pengaruh antar negara besar. Hal ini secaralangsung
maupun tidak langsung memberikan dampak negatif terhadap segenap aspek
kehidupan sehingga dapat mempengaruhi dan membahayakan kelangsungan hidup
daneksitensi NKRI. Untuk itu bangsa Indonesia harus memiliki keuletan dan
ketangguhanyang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional sehingga
berhasilmengatasi setiap bentuk tantangan ancaman hambatan dan gangguan dari
manapun datangnya.
Kesejahteraan dan Keamanan adalah dua aspek dari
Ketahanan Nasionalyang dapat dibedakan tetapi tak dapat dipisahkan. Sebab itu,
mengusahakan terwujudnyaKetahanan Nasional hakikatnya merupakan satu proses
membentuk Kesejahteraan danKeamanan buat negara dan bangsa. Ada kalanya bangsa
berada dalam tingkat perjuanganyang memerlukan titik berat pada Kesejahteraan,
sedangkan pada tingkat perjuangan lainmungkin juga titik berat harus pada
Keamanan . Namun sekalipun titik berat diletakkan pada salah satu aspek, aspek
yang lain tidak boleh hilang sama sekali. Sebab sepertidalam ilmu hitung
apabila kita kalikan satu angka dengan nol, hasilnya menjadi nol pula.Jadi
kalau salah satu aspek sama sekali tidak diperhatikan, Ketahanan Nasional
akansama dengan nol atau tidak ada Ketahanan Nasional. Paling baik adalah kalau
kita dapatmembentuk kondisi harmonis antara Kesejahteraan dan Keamanan,
meskipun hal itutidak mudah tercapai
Segi Negatif Ketahanan Nasional dalam aspek aspek
Seperti yang telah diungkapkan sebelumnya, ketahanan
nasional digunakanuntuk menangkal adanya ancaman, tantangan, hambatan dan
gangguan untuk menjaminkehidupan nasional yang termuat dalam ASTA GATRA
(Trigatra dan Pancagatra). Dibawah ini mengenai ancaman/segi negatif yang ada
dalam Pancagatra.
- Di bidang ideologi ancaman-ancaman berupa :
1. Campur tangan asing yang menyebabkan disintegrasi
2. Semakin besarnya pengaruh budaya asing
3. Pengaruh paham liberalisme dalam bidang ekonomi
- Di bidang politik ada ancaman berupa pemerintahan yang tidak aspiratif danresponsive atau bisa dikatakan diktator. Pemerintahan yang tidak mau mendengar aspirasirakyat artinya pemerintah ini tidak demokratis (dari rakyat, untuk rakyat dan oleh rakyat).Padahal kita tahun system pemerintahan kita adalah system pemerintahan yangdemokratis bukan totaliter (diktator). Meskipun telah diselenggarakannya PEMILU, halini tidak menjamin semua suara serta partisipasi rakyat mendapat bagian dalam pemerintahan. Ini dikareanakan masih sering terjadinya kecurangan dalam prosesdemokrasi ini, misalnya saja dengan masih banyaknya manipulasi suara rakyat untuk memenangkan kelompok tertentu smapi kepada tidak meratanya pemberian hak suarakepada rakyat (ada rakyat yang berhak menggunakan hak suaranya, tetapi tidak tercantum namanya dan sebaliknya).
- Di bidang ekonomi , kemiskinan menjadi ancaman bagi ketahanan nasional.Adalah satu kenyataan bahwa kemiskinan masih terdapat dalam jumlah besar diIndonesia. Meskipun jumlah rakyat yang hidup di bawah garis kemiskinan sudah dapatkita kurangi secara mencolok, yaitu dari sekitar 70 persen pada tahun 1970 menjadisekitar 15 persen pada tahun 1993, namun itu masih meliputi tidak kurang dari 27 jutaorang. Satu jumlah yang sama dengan jumlah penduduk satu negara ukuran menengahseperti Canada (28 juta) dan jauh di atas penduduk Malaysia (19 juta). Padahal rakyatIndonesia yang hidup sedikit di luar garis kemiskinan juga masih tergolong miskin sekali.Maka dengan begitu jumlah penduduk Indonesia yang masih hidup miskin banyak sekali.Kondisi penduduk demikian tidak mendukung adanya Ketahanan Nasional yang kuat,malahan melemahkannya. Seperti telah diuraikan, Ketahanan Nasional terdiri dariKesejahteraan dan Keamanan yang dapat dibedakan tetapi tidak dipisahkan. Kalau masih banyak sekali penduduk Indonesia miskin, sekalipun ada kecenderungan akan membaik,maka Kesejahteraan pada waktu ini belum tinggi. Karena itu juga Keamanan belumdalam kondisi yang cukup baik. Oleh karena itu Kemiskinan merupakan tantangan yangharus dapat diatasi secepat mungkin untuk dapat mewujudkan Ketahanan Nasional yang tangguh.
- Di bidang sosial budaya, ancaman terbesarnya adalah tidak bisanya rakyat Indonesia mempertahankan kebhinekaan yang ada. Dimana keberaganan budaya dan suku bangsa yangseharusnya menjadi pemersatu bangsa malah sering dijadikan alat untuk memecah belahkan bangsa. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya konflik yang terjadi akibat dari perbedaan ras dangolongan. Dimana setiap anggota dari suku dan budaya yang ada beranggapan kalau kebudayaanserta suku merekalah yang paling baik dan tidak mengindahkan kebudayaan serta suku lainnya yang ada di tengah masyarakat. Sikap mementingkan kepentingan golongan di bandingkan dengan kepentingan masyarakat secara keseluruhan ini jugalah yang dapat memecah belahkan persatuan yang ada, dimana masing-masing pihak berupaya untuk mencapai tujuannya denganmengesampingkan tujuan nasional secara keseluruhan. Selain itu juga perbedaan agama seringmemacu timbulnya konflik yang ada di masyarakat. Dimana terdapat paham yang membeda- bedakan ajaran agama yang satu dengan yang lain, yang kemudian akan mengakibatkan terbentuknya gap antara pemeluk agama yang satu dengan pemeluk agama yang lain. Perbedaanagama serta aliran kepercayaan yang ada di Indonesia inilah yang paling berdampak besar terhadap perpecahan serta merupakan ancaman yang serius di bidang sosial budaya.Masalah perbedaan status serta starta dalam masyarakat juga merupakan ancaman di bidang sosial budaya, dimana terdapat perbedaan yang mencolok antara majikan dan bawahanserat antara yang kaya dan yang miskin. Ini juga berpotensi untuk memicu terjadinya konflik dalam masyarakat jika perbedaan tersebut terlalu mencolok. Perbedaan ini bukan hanya dalamstatus yang dimiliki saja tetapi biasanya juga terhadap perlakuan yang mereka peroleh, seperti halnya orang kaya selalu diutamakan kepentingannya di bandingkan dengan yang miskin.
- Di bidang pertahanan dan keamanan adalah ancaman terhadap kedaulatan NKRI. Jangan sampai kejadian di Desember 2002 terulang, dimana Pulau Sigitan dan Pulau Sipadan diambil oleh negaralain. Apalagi kita tahu RI memiliki batas wilayah dilaut dengan 10 negara tetangga, yaitudengan India, Thailand, Malaysia, Singapura, Vietnam, Philipina, Palau, PNG, Australiadan Timor Leste berbatasan dengan RI di darat. Baik perbatasan di laut maupun di daratmasalah penegasan dan penetapan batas internasional tersebut sampai sekarang belumtuntas karena masih ada kantung-kantung sepanjang garis batas yang belum tertutup(belum ada kesepakatan bersama dalam penentuan batas negara maupun yang bermasalah). Sebagai contoh, di perbatasan darat antara RI – Malaysia di Kalimantan terdapat 10 permasalahan batas yang masih perlu penyelesaian
4.
Salah satu contoh kasus demokrasi di Indonesia
yang sesuai dengan prinsip prinsip demokrasi yaitu persoalan permasalahan
pemilu di Indonesia. Pelaksanaan pemilu atau pemilihan umum di Indonesia
ternyata masih belum optimal, masih banyak pelanggaran pelanggaran yang terjadi
khususnya yang bersangkutan dengan prinsip prinsip ideologi. Contoh pelanggaran
tersebut yaitu salah satu dari kader bakal calon membagi bagikan uang kepada
masyarakat dengan syarat harus memilih bakal callon tertentu juga kasus kekerasan
dan intimidasi selama berlangsungnya masa kampanye pemilihan kepala daerah.
5.
semua kita adalah pribadi yang berbeda, dengan pakaian yang beda tentu saja dengan zaman yang beda. Tetapi, hidup di zaman apapun kita tetap saja kita adalah Indonesia yang tentu saja sampai dengan detik ini masih dalam status negara berkembang. Maka dari itu, revolusi mental itu sangat perlu untuk kita generasi muda namun tentu saja dengan tidak melupakan warisan nenek moyang kita. busana boleh beda, pergaulan pun boleh beda. Hanya saja jangan pernah membedakan suku, ras, dan agama yang kita anut. Bagaimanapun kita, kita tetap saja Indonesia dengan satu semboyan "Bhinneka Tunggal Ika".
Sumber: